KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb
Segala puji dan
rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karna tas rahmat dan
hidayah-Nya , penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Sholawat serta
slam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan nabi besar ktia, Nabi Muhammad
SAW.
Dalam makalah ini
penulis mengangkat judul “Peran serta orang tua dalma upyaa pencegahan dan
penanggulangan Narkoba yang didalamnya menjelaskan mengenai memberikan
informasi yang benar tentang narkoba, orang tua sebagai pengawas, pembimbing,
mengenal teman anak-anak, dan orang tua bekerjsama dengan orangtua lain dan
guru, upaya pencegahan terhadap bahaya narkoba, uapaya penanggulangan terhadap
bahaya narkoba, serta peran dan tanggung jawab remaja.
Ibarat pepatah
“Tiada gading yang tak retak” manusia tempatnya khilafah dan alfa. Utuk itu
penulis mengharapkan saran serta kritik guna perbaikan dimasa mendatang. Akhir
kata, semoga apa yang penulis lakukan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Serang, Desember
2008
P
i
enulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II KAJIAN TEORI
- Arti Definisi & Pengertian
Narkoba Dan Golongan/Jenis Narkoba Sebagai Zat Terlarang 3
- Pengertian Orang Tua Dan Tanggung
Jawabnya Terhadap Anak 4
- Tujuan Orang Tua Membimbing
anaknya 5
BAB III PEMBAHASAN
- Memberikan Informasi Yang Benar
Tentang Narkoba 6
- Peran Orangtua dalam Upaya
Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba 8
- Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya
Narkoba 11
- Upaya Penanggulangan Terhadap
Bahaya Narkoba 12
- Peran dan Tanggung Jawab Remaja
13
BAB IV PENUTUP
- Kesimpulan 15
- Saran 15
DAFTAR PUSTAKA
Diposkan oleh Caray
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Sering terjadi,
karena kesibukan dan ketidaktahuan orang tua, kasus kecanduan remaja pada
narkoba menjadi berlarut-larut, sehingga makin menyulitkan proses pengobatan.
Sebagai orangtua
kita harus mengenal dan mengetahui masalah narkoba agar dapat disampaikan dan
mencegah anak terlibat masalah narkoba. Anak-anak sering mencoba narkoba
disebabkan oleh keingintahuan dan larangan. Dengan mengetahui adanya bahaya dan
akibat penyalahgunaan narkoba, maka diharapkan mereka tidak akan pernah
mencobanya.
Setiap orangtua
mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menangani anak yang terlibat narkoba.
Ada yang menentang, ada yang dapat mentolerir bahkan ada yang menolak sama
sekali.
Manfaat informasi
yang ada adalam masyarakat untuk lebih mengetahui tentang penyalahgunaan
narkoba. Dengan mengetahui lebih banyak, orang tua dapat membantu anak memahami
dan memeranginya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
- Bagaimana memberikan informasi
yang benar tentang narkoba ?
- Apa peran orangtua dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan narkoba ?
- Bagaimana upaya dalam pencegahan
terhadap narkoba ?
- Bagaimana upaya penanggulangan
terhadap bahaya narkoba ?
- Apa peran dan tanggung jawab
remaja ?
C. Tujuan
Penulisan
Penulisan ini
dilakukan untuk memberikan informasi atau gambaran mengenai:
- Informasi-informasi yang benar
tentang narkoba
- Peran orang tua dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan narkoba
- Upaya dalam pencegahan narkoba
- Peran dan tanggung jawab remaja.
BAB II
KAJIAN
TEORI
- Arti Definisi & Pengertian
Narkoba Dan Golongan/Jenis Narkoba Sebagai Zat Terlarang
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah
keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika
masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup,
suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Narkoba dapat digolongkan menjadi 3 (tiga)
golongan, yaitu:
- Narkotlka - untuk menurunkan
kesadaran atau rasa.
- Pslkotropika - mempengaruhi
psikis dan pengaruh selektif susunan syaraf pusat otak
- Obat atau zat berbahaya
Dari segi efek dan dampak yang ditlinbulkan
pada para pemakai narkoba dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan /jenis:
- Upper
Upper adalah jenis narkoba yang membuat si
pemakai menjadi aktif seperti sabusabu, ekstasi dan amfetamin.
- Downer
Downer adalah golongan narkoba yang dapat
membuat orang yang memakai jenis narkoba itu jadi tenang dengan sifatnya yang
menenangkan / sedatif seperti obat tidur (hipnotik) dan obat anti rasa cemas.
- Halusinogen
Halusinogen adalah napza yang beracun karena
lebih menonjol sifat racunnya dibandingkan dengan kegunaan medis.
- Pengertian Orang Tua Dan Tanggung
Jawabnya Terhadap Anak
Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau
orang yang dituakan. Namun umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu
adalah orang yang telah melahirkan kita yaitu Ibu dan Bapak. Ibu dan bapak
selain telah melahirkan kita ke dunia mi, ibu dan bapak juga yang mengasuh dan
yang telah membimbing anaknya dengan cara memberikan contoh yang baik dalam
menjalani kehidupan sehari-hari, selain itu orang tua juga telah memperkenalkan
anaknya kedalam hal-hal yang terdapat di dunia mi dan menjawab secara jelas
tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak. Maka pengetahuan yang pertama
diterima oleh anak adalah dan orang tuanya. Karena orang tua adalah pusat
kehidupan rohani si anak dan sebagai penyebab berkenalnya dengan alam luar,
maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya dikemudian ban terpengaruh oleh
sikapnya terhadap orang tuanya di permulaan hidupnya dahulu. Jadi, orangtua
atau ibu dan bapak memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas
pendidikan anak-anak. Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di
sampingnya. Oleh karena itu ia meniru perangai ibunya dan biasanya seorang anak
lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik dan
penuh kasih sayang. Ibu merupakan orang yang mula-mula dikenal anak yang
menjadi temanya dan yang pertama untuk dipercayainya.
Kunci pertama dalam mengarahkan pendidikan dan
membentuk mental si anak terletak pada peranan orang tuanya, sehingga baik
buruknya budi pekerti itu tergantung kepada budi pekerti orang tuanya.
Sesungguhnya sejak lahir anak dalam keadaan
suci dan telah membawa fitrah beragama, maka orang tuanyalah yang merupakan
sumber untuk mengembang fitrah beragama bagi kehidupan anak dimasa depan. Sebab
cara pergaulan, aqidah dan tabiat adalah warisan orang tua yang kuat untuk
menentukan subur tidaknya arah pendidikan terhadap anak.
- Tujuan Orang Tua Membimbing
anaknya
Orang tua membimbing anaknya karena kewajaran
karena kodratnya dan selain itu karena cinta. Tujuan orang tua membimbing
anaknya itu menjadi anak yang shaleh. Anak yang shaleh dan berprestasi dalam belajar
dapat mengangkat nama baik orang tuanya yang telah membimbing anaknya dengan
penuh kasih sayang.
BAB III
PEMBAHASAN
- Memberikan Informasi Yang Benar
Tentang Narkoba
Untuk sebagian orangtua, membicarakan tentang
narkoba agaknya tidak menyenangkan dibandingkan bicara tentang seks kepada
anaknya. Namun sebuah studi menunjukkan kebanyakan anak-anak sebenarnya ingin
membicarakn tentang obat-obatan. Dan apa yang dikatakan orangtua tentang obat
kepada anaknya membentuk sikap dan pandangan mereka terhadap obat-obatan.
Tidak ada suatu kata untuk mencegah, namun
yang perlu dilakukan adalah upaya pemberian informasi tentang bahaya narkoba.
Pada tingkat tertentu, sebaiknya anak diberikan penjelasan mengenai bahaya
penyalahgunaan narkoba. Untuk anak sekolah dasar, pengetahuan yang disampaikan
tentunya berbeda dengan anak usia sekolah lanjutan pertama apalagi lanjutan
atas.
“Tetapi yang penting adalah, jauh-jauh dari
sebelum anak mengenal dari orang lain, di rumah orangtua sudah harus
memulainya.” Mulailah pada umur sedini mungkin, kalau perlu sebelum memasuki
usia sekolah. Pada tahap ini jelaskan bahwa beberapa benda berbahaya buat
tubuh. Katakan kepada si kecil bahwa mereka hanya boleh menelan obat yang
diberi dokter dan orangtua.
Kepada anak SD umpamanya, sebaiknya mulai
“didongengkan” tentang bahaya merokok dan minuman beralkohol. Katakan yang
sebenar-benarnya tentang penyakit kanker, tentang sakit paru-paru, sampai
penyakit emosi, pikiran dan perilaku.
Bagi orangtua yang kebetulan perokok, jangan
segan-segan untuk mengakui kesalahan. Malah tunjukkan diri sendiri sebagai
korban rokok itu. Pada tahap SD belum waktunya dijelaskan mengenai jenis-jenis
narkoba yang beredar di masyarakat. Penjelasan seperti ini sebaiknya kepada
anak SLTP, lengkap dengan pengetahuan tentang bahaya masing-masing dari
obat-obatan itu. Jika sudah waktunya orangtua juga harus bisa menjelaskan
mekanisme bekerjanya obat-obatan itu terhadap otak, perilaku, emosi, serta
bahayanya terhadap organ-organ tubuh.
Dengan penjelasan yang memadai, diharapkan
akan menimbulkan sikap kritis dari dalam diri anak, ketika suatu waktu ada yang
menawarkan narkoba, si anak berani menolak ajakan orang untuk menggunakan
narkoba.
Untuk bisa menjelaskan dan menjawab pertanyaan
anak, tentu saja orangtua harus lebih dahulu siap. Kenyataan yang terjadi
sekarang, kebanyakan orang tua, atau keluarga baru mengetahui bahaya narkotika
setelah anak atau saudaranya terlihat. Orang tua baru menyadari betapa susah
dan repotnya berhubungan dengan anak yang sudah ketagihan narkoba. Betapa
energi, dana dan daya harus disita untuk mengurus anak korban narkoba. Hal yang
terpenting adalah ajari mereka tentang fakta-fakta narkoba.
Manfaatkan informasi yang ada dalam masyarakat
untuk lebih mengetahui tentang penyalahgunaan narkoba. Dengan mengetahui lebih
banyak. Anda dapat membantu mereka mengatakan “tidak”. Ketahuilah fakta-fakta
yang ada. Dukunglah pandangan Anda dengan informasi yang terbaru. Anak-anak
akan menghormati sumber-sumber yang dapat dipercaya. Bicaralah dengan tenang dan
terbuka. Diskusikan tentang narkoba secara jujur dan tanpa rasa marah. Jangan
melebihi-lebihkan fakta, karena hal itu akan menambah ketakutan. Dengan anak
yang lebih tua cenderung mengutarakan pemikiran yang mereka fikirkan dan
ketahui. Mereka cenderung melawan kepercayaan tradisional dan kekuasaan. Mereka
ingin beragumentasi dan beraksi. Terangkan pemikiran anda tentang narkoba namun
tanpa menggurui dan diikuti dengan contoh-contoh yang dapat dipertanggung
jawabkan. Jangan tergantung pada obat apapun bila diresepkan oleh dokter dalam
membantu anda santai, mengatasi stress, sulit untuk tidur atau untuk menurunkan
berat badan. Anjurkan pilihan yang sehat dari pada menggunakan narkoba.
Sarankan untuk berolahraga, kerajian tangan, hobi dan bentuk kreasi lainnya.
- Peran Orangtua dalam Upaya
Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba
- Orang tua sebagai pengawas
Untuk menghidari anak dari bahaya
narkoba, orangtua juga harus meningkatkan peranannya sebagai pengawas.
Pembatasan (bouderis) sangat membantu untuk membuat anak merasa aman. Keluarga
perlu menyusun peraturan yang jelas. Dengan peraturan rumah yang jelas, anak
akan tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Peraturan rumah
tersebut selain harus diketahui juga harus dimengerti sehingga yang melanggar
akan dihukum sesuai kesepakatan.
Setiap anak hendak pergi, orangtua
perlu bertanya dengan rincian kemana tujuan, kapan pulang, dengan siapa mereka
pergi dan yang lain-lain yang dirasakan perlu. Kontrol disini untuk menunjukkan
bahwa orangtua punya perhatian khusus kepada anak, dan tidak membiarkan anak
untuk bertindak semuanya sendiri. Yang perlu diingat adalah sekalipun kotrol
dijalankan dengan ketat, tetapi harus selalu berdialog dengan anak dan menerima
keberatan-keberatan yang disampaikan anak.
- Orang tua sebagai pembimbing
Peranan sebagai pembimbing anak
terutama dalam membatu anak mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dan
memberikan pilihan-pilihan saran yang realities bagi anak. Orang tua harus
dapat membimbing anaknya secara bijaksana dan jangan sampai menekan harga diri
anak. Anak harus dapat mengembangkan kesadaran, bahwa ia adalah seorang pribadi
yang berharga, yang dapat mandiri, dan mampu dengan cara sendiri menghadapi
persoalan-persoalannya. Bila si anak tidak mampu menghadapi persoalan-persoalannya
yang susah seperti masalah narkoba, orangtua harus dapat membantu membahas
masalah tersebut dalam bentuk dialog. Dalam hal ini termasuk bantuan bagi anak
untuk mengatasi tekanan dan pengaruh negatif teman sebayanya. Sehingga si anak akan
memiliki pegangan dan dukungan dari orangtuanya.
- Orangtua mengenal teman anak-anak
Orangtua perlu tahu siapa saja teman
anaknya; kemana mereka pergi, dan apa saja kegiatan mereka. Bila anak membawa
teman kerumah, bergabunglah dengan mereka. Tanyailah dimana mereka tinggal, apa
saja kegiatan mereka pada waktu luang dan bagaimana kabar orangtua mereka.
Pembiasaan-pembiasaan ini akan membuat anak maupun teman-temannya menjadi akrab
dengan orangtua dan menganggap orangtua sebagai bagian dari kelompok mereka.
Dan tetaplah bangun sampai saat anak pulang pada waktu malam.
Langkah selanjutnya adalah
menyampaikan harapan kita kepada anak-anak untuk mengikuti peraturan tersebut
secara tegas tetapi dengan penuh rasa kepedulian.
Dengan cara seperti ini si anak akan
merasa bahwa orangtuanya memperhatikan dan mengetahui semua kegiatan dan
teman-temannya. Ini akan membuat si anak akan berfikir untuk melakukan
kesalahan-kesalahan kepada orangtuanya.
- Bekerjasama dengan orang lain dan
guru
- Kerjasama degan orangtua lain
Bagi orangtua yang anaknya menjadi
korban narkoba, perlu ada suatu kerjasama ataupun pertemuan dengan oranglain
yang memiliki pengalaman yang sama tentang masalah narkoba. Pertemuan dan
diskusi akan sangat membantu menyelesaikan masalah. Orang perlu menjalani
kerjasama dengan sesama orangtua lain agar bisa saling berbagi informasi dan
mencari penyelesaian untuk menanggulangi masalah narkoba. Dengan adanya
pertemuan dan diskusi dengan yang lainnya, akan membuat masalah kita menjadi
ringan dan kita mampu menerima bahwa anak kita terlibat narkoba dan harus
diselamatkan. Dan orangtua tidak merasa sendiri menghadapi masalahnya dan akan
merasa optimis dapat menyelesaikannya. Biasanya sesama orangtua yang anggota
keluarganya terlibat penyalahgunaan narkoba, ditanamkan pemahaman bahwa menjadi
pecandu merupakan penyakit. Karena itu pecandu harus disembuhkan dari penyakit
itu.
Penyakit itu tidak mudah
disembuhkan. Pecandu membutuhkan orang lain untuk membantu menyembuhkannya.
Karena itu diperlukan kerjasama antara pecandu, orangtua, orangtua lain dan
guru untuk proses penyembuhan.
- Kerjasama dengan guru
Orangtua juga perlu berkonsultasi
dan bekerjasama dengan guru, khususnya guru bimbingan konseling (BK). Sebab
berada di sekolah, gurulah yang menjadi pendidik, dan pengawas anak. Guru
adalah sebagai pengganti orangtua di Sekolah. Dari pagi hingga siang anak dalam
pengawasan guru di Sekolah. Guru akan mengetahui anak yang terlibat masalah dan
membantu mereka untuk menyelesaikannya. Guru BK berperan untuk menjadi tempat
curhat bagi anak/siswa yang mempunyai masalah, baik dirumah maupun di tempat
lain, dengan begitu guru bisa mengetahui dan membantu si anak bisa
menyelesaikan masalahnya.
Kerjasama yang baik antara orangtua
dan guru didalam upaya penanggulangan masalah narkoba sangat diperlukan karena
anak merupakan tanggungjawab orangtua dan gurunya. Untuk itu konsultasi secara
berkala antara orangtua dan guru bermanfaat bagi pemantauan anak agar sedini
mungkin dapat diketahui gejala-gejala awal manakala seorang anak terlibat
penyalahgunaan narkoba.
Bila seorang anak dicurigai
menyalahgunakan narkoba yaitu dari pemantauan perubahan perilaku dan prestasi
belajar yang merosot dan absensi yang tinggi, sebaiknya orang tua berkonsultasi
dengan guru dan bila diperlukan tes urine. Apabila positif, maka si anak harus
segera diberi perawatan pengobatan.
- Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya
Narkoba
Upaya yang perlu dilakukan terhadap kelompok
remaja/generasi muda dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkoba dilakukan
dengan 3 cara intervensi yaitu:
- Pencegahan Primer
Upaya pencegahan yang dilakukan sebelum
penyalahgunaan terjadi dan biasanya dalam bentuk pendidikan, kampanye, atau
penyebaran pengetahuan mengenai bahaya Narkoba, serta pendekatan dalam keluarga
dan lain-lain, cara ini bisa dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat
dimanapun seperti: sekolah, tempat tinggal, termpat kerja dan tempat-tempat
umum.
- Pencegahan Sekunder
Dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi
dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment) cara ini biasanya ditangani oleh
lembaga professional dibidangnya yaitu lembaga medis seperti klinik, rumah
sakit dan dokter. Tahap pencegahan sekunder meliputi: tahap penerimaan awal
dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan tahap ditoksikasi dan terapi
komplikasi medik dilakukan dengan cara pengurangan ketergantungan bahan-bahan
adiktif secara bertahap.
- Pencegahan Tersier
Upaya yang dilakukan untuk merehabilitas
mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan, upaya ini dilakukan
cukup lama oleh lembaga khususnya seperti klinik rehabilitas dan kelompok
masyarakat yang dibentuk khusus (therapeutic community). Tahap ini dibagi
menjadi dua bagian yaitu fase stabilitasi yang berfungsi untuk mempersiapkan
pengguna kembali ke masyarakat, dan fase sosial dalam masyarakat agar mantan
penyalahguna Narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat.
- Upaya
Penanggulangan Terhadap Bahaya Narkoba
- Upaya pre-emtif
- Memberikan bimbingan dan
penyuluhan serta bimbingan untuk taat beragama serta patuh terhadap
hukum kepada semua lapisan masyarakat secara selektif dan prioritas.
- Melaksanakan bimbingan serta
menyalurkan kegiatan masyarakat terutama generasi muda yang ada kepada
kegiatan positif seperti olahraga, kesenian dan lain-lain.
- Melaksanakan kegiatan edukatif
dengan sasaran menghilangkan faktor-faktor peluang, pola hidup bebas
Narkoba dan penerangan secara dini terhadap penyalahgunaan Narkoba.
- Upaya preventif
- Melaksanakan pengawasan secara
berjenjang oleh orang tua maupun tenaga pendidik terhadap putra-putri
dan keluarga baik di lingkungan urmah sampai lingkungan yang lebih
luas.
- Mengadakan
penertiban/lokalisir pengguna minuman keras pada tempat keramaian
termasuk pada ijin penjualan.
- Memperketat pengawasan,
patroli pada tempat rawan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba,
penanaman/pengolahan serta jalur peredaran secara ilegal ke wilayah
Indonesi khususnya wilayah NTT.
- Upaya penegakan hukum
- Melakukan penyelidikan dan
menindak dengan melibatkan instansi terkait dan partisipasi masyarakat
secara swakarsa dan terkoordinasi.
- Melakukan proses hukum bagi
pelaku penyalahgunaan danperedaran gelap Narkoba secara obyektif,
transparan, cepat, tepat tuntas dan adil oleh penegak hukum yang
profesional dan bertanggung jawab.
- Memutuskan jalur peredaran
gelap narkoba diwilayah NTT
- Mengungkapkan jaringan
peredaran gelap Narkoba
- Melaksanakan terapi dan
rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan Narkoba.
- Peran dan Tanggung Jawab Remaja
- Bagaimana Menolak Ajakan Teman
- Pada umumnya seseorang mengenal
dan menggunakan narkoba awalnya karena tawaran teman dekat. Sering
terasa sulit menolak ajakan tema dekat apabila kalau dia itu pacara
sendiri.
- Harus siap bila mereka mencap
dengan julukan tertentu (seperti banci, ayam sayur, lembek, nggak macho,
norak dan lain-lain).
- Ada cara yang tegas dan
bijaksana untuk menolaknya yaitu: katakan “TIDAK”, “Maaf saya tidak
tertarik”, “Untuk yang satu ini… sorry deh, aku nggak bisa.”
- Tatap matanya, bersikaplah
tenang, cepat berlalu dan katakan: “Aku ada urusan lain”, “Maaf aku
harus les dulu”, “Aku ditunggu Ibu/Bapai”.
- Ganti topik pembicaraan
- Bagaimana Menjadi Tempat Curhat
- Menyediakan diri sebagai tempat
curhat bagi teman, sehingga dapat meringankan masalah dan mencegahnya
untuk menggunakan narkoba.
- Bagaimana menjadi tempat curhat
yang baik ?
- Menciptakan suasana yang bebas
dari rasa kekhawatiran
- Mendengarkan hingga tuntas apa
yang disampaikannya tanpa memotong pembicaraan
- Jangan memberi nasehat kalau
tidak meminta
- Beri saran pemecahan sebagai
masukan, dan jangan memaksakan kehendak
- Jangan menyalahkan
- Bagaimana mengembangkan potensi
diri
- Salah satu hal yang dapat
mencegah kita menggunakan narkoba adalah dengan cara mengenali kekuatan
dan kelemahan diri atau disebut juga potensi diri.
- Setiap orang memiliki potensi
yang berbeda yang dapat dikembangkan
- Beberapa cara yang bisa ditempuh
untuk mengembangkan potensi diri yaitu:
- Kembangkan hoby yang ada pada
diri kita, misalnya olah raga, musik, melukis, menari, menyanyi, panjat
tebing, pecinta alam dll.
- Cobalah untuk menjalan
hobi/kegiatan tertentu secara terus menerus
- Bentuk kelompok teman atas dasar
minat yang sama dan kegiatan yang positif
- Seringkali hobi yang menonjol
dapat dijadikan modal hidup dimasa yang akan datang.
BAB IV
PENUTUP
- Kesimpulan
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah
keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika
masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup,
suntik, intravena, dan sebagainya.
Orang tua meruapakan orang lebih tua atau
dituakanatau orang yang telah melahirkan kita yaitu ibu dan bapak.
Orangtua bisa berperan sebagai pemberi
informasi yang benar tentang narkoba pada anaknya, sebagai pengawas, sebagai
pembimbing, mengenal teman anak-anak dan bekerja dengan orang tua lain dan
guru.
Upaya pencegahan terhadap bahaya narkoba dapat
dilakaun dengan 3 cara intervensi yaitu: pencegahan primer pencegahan sekunder
dan pencegahan tersier.
Upaya pengulangan terhadap bahaya narkoba
dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu: upaya pre-emtif, upaya preventif dan upaya
penegakan hukum.
- Saran
- Anak harus diberikan pejelasan
mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba
- Orangtua harus bisa menjelaskan
mekanisme bekerjanya psikotoprika terhadap otak, perilaku, emosi, serta
bahayaya terhadao organ-organ tubuh
- Orangtua harus dapat membimbing
anaknya secara bijaksana dan jangan sampai menekan harga diri anak
- Orang tua harus meningkatkan
peranannya sebagai pengawas.
- Orang tua harus tau siapa saja
teman anaknya, kemana mereka pergi, dan apa saja kegiatan anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
www.bnn.go.id/konten.php
one.indoskripsi.com/click/272/0